Parents Seminar: Pembelajaran Multitasking ala Generasi Z

Ditulis oleh: Kevlyn Ryandika

Sun Foundation bekerjasama dengan Tes Bakat Indonesia (TBI) menyelenggarakan Parents Seminar dengan tema “Pembelajaran Multitasking ala Generasi Z” di Yayasan Pondok Indah Don Bosco, Jakarta Selatan, Sabtu (16/4).

IMG-20160416-WA0006

Bu Agnes, Ketua Yayasan Pondok Indah Don Bosco

Seminar diikuti oleh hampir 350 peserta, yang terdiri dari para orang tua dan siswa-siswi SMU Don Bosco. Kesitimewaan seminar kali ini adalah untuk memperkenalkan pembelajaran multitasking yang diperankan oleh Generasi Z. Seminar ini berjalan dengan sempurna dan mendapat banyak respon positif dari guru maupun orang tua yang datang menyaksikan Murni Risman pembicara dari TBI memaparkan materinya.

Murni memperkenalkan apa itu generasi Z, bagaimana karakteristiknya, dan bagaimana Generasi Z dalam melakukan proses pembelajaran.

IMG_20160416_111126_HDR

Murni Risman, psikolog dari Tes Bakat Indonesia

Apa itu Generasi Z?

news_51889_1451981943

source: google

Mereka lahir dan dibesarkan di era digital, dengan aneka teknologi yang komplet dan canggih, seperti komputer/laptop, HandPhone, iPads, PDA, MP3 player, BBM, internet, dan aneka perangkat elektronik lainnya. Sejak kecil, mereka sudah mengenal (atau mungkin diperkenalkan) dan akrab dengan berbagai gadget yang canggih itu, yang secara langsung atau pun tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan perilaku dan kepribadiannya. Bisa dibilang, generasi Z memiliki kemampuan lebih dalam mengakses informasi lebih cepat walaupun usia mereka masih kecil.

Generasi Z hanya akan merasakan kesenangan melalui permainan digital melalui games online, atau permainan dari gadget mereka lainnya. Masa kanak – kanak dengan permainan tradisonal seperti lompat tali, petak umpet dan permainan lainnya tidak dirasakan oleh generasi Z. Hal ini karena minimnya lahan terbuka bagi permainan anak-anak. Utamanya di kota, kita jarang dapati area terbuka hijau baik di kompleks perumahan ataupun di tengah kota sebagai ruang bermain anak.

Apa karakteristik generasi Z dan apa yang harus dilakukan orang tua untuk bekal anak-anak generasi Z?

cara_bermain_untuk_generasi_z

source: google

Bagi generasi Z, teknologi adalah dunianya. Jika dianalogikan seperti oksigen untuk bernapas. Pandangan mereka seakan tidak lepas dari perangkat elektronik. Bahkan, buku teks bisa dibilang tidak berarti di mata generasi Z. Kebiasaan ini tak lepas dari pesatnya teknologi yang bisa diakses dalam satu gadget saja. Meski masih kecil, mereka bisa mengakses berbagai informasi dengan mudah dan cepat melalui internet dan perangkat elektronik lainnya.

Orang tua masa kini kadang lebih memilih membelikan anak-anak gadget canggih yang terkoneksi di internet. Bagi mereka, lebih baik anak-anak mereka diam dengan gadget dan berada di rumah dibandingkan main ke luar tanpa pengawasan. Anak-anak generasi Z sangat intens berkomunikasi dengan semua kalangan terutama teman-temannya melalui internet seperti Facebook, instagram, twitter dan sebagainya.

Melalui media sosial, mereka bebas mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan spontan. Generasi Z cenderung toleran dengan perbedaan budaya dan sangat aktif dalam isu berbau lingkungan.

Yang unik dari generasi Z, mereka terbiasa dan cenderung melakukan berbagai aktivitas dalam satu waktu yang bersamaan atau multitasking. Mereka bisa membaca, berbicara, menonton, atau mendengarkan musik dalam waktu yang bersamaan. Mereka menginginkan segala sesuatunya dapat dilakukan dan berjalan serba cepat. Mereka tidak menginginkan hal-hal yang bertele-tele dan berbelit-belit. Mereka sangat menyukai persoalan-persoalan yang membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat. Misalnya, mencari tugas sekolah melalui internet.

business4

source: freepik.com

Karena mereka mumpuni dalam dunia digital, mereka cocok bekerja di perusahaan yang menyediakan berbagai fasilitas modern. Generasi ini bersikap egosentris dan individualis. Mereka menginginkan hal-hal yang instan, kurang menghargai proses, cepat marah dan tidak sabaran. Mereka masih terlalu asyik dengan gadget dan fokus pada permainan yang mereka lakukan. Seakan mereka hidup dalam dunia mereka sendiri.

Murni mengatakan, ciri-ciri positif dari generasi Z adalah mahir dalam teknologi, mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat, berkomunikasi dengan jejaring sosial, multitasking dan menginginkan segala sesuatu berjalan cepat, serta gemar mendengar musik. Dengan begitu, dalam belajar, anak-anak Generasi Z cenderung menyukai hal-hal yang bersifat aplikatif dan menyenangkan. Dalam hal pembelajaran di sekolah, generasi Z lebih menyenangi alat bantu atau metode pembelajaran yang menekankan sisi interaksi dan visualisasi. Kecenderungan ini oleh ahli pendidikan, ditenggarai sebagai konsekuensi langsung dari cara mereka terlibat dalam media sosial melalui kontak dengan alat dan visualisasi.  Bahkan generasi Z bisa melakukan kerja sama dengan cara yang lebih lazim dalam lingkungan media sosial maya yaitu kerja sama online.

Para orang tua, guru, konselor dan pendidik lainnya seyogyanya dapat membimbing dan memfasilitasi agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan jamannya dan dapat memanfaatkan kehadiran  teknologi secara tepat dan benar.

Tentu masih banyak hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam proses pendidikan anak generasi Z, yang intinya bermuara pada pelayanan pendidikan yang cocok dan tepat untuk memberdayakan dan membudayakan anak-anak generasi Z, di dalamnya membutuhkan kesadaran dan sikap arif dari para pendidik dalam menghadapi anak-anak generasi Z.

IMG_20160416_123548_HDR

Pemberian plakat penghargaan dari SUN Foundation kepada TBI dan SMU Don Bosco Pondok Indah

Seminar ini mengajak guru, orang, tua dan pendidik untuk mampu membimbing generasi Z agar menggunakan teknologi secara benar dan tepat. Bukan melarang, tetapi yang paling penting mengajari mereka agar hidup dengan baik.

Parents Seminar adalah wadah yang memfasilitasi para orang tua untuk memperoleh informasi serta pengetahuan terbaru dari para ahli yang berkaitan dalam mendidik anak.

SUN Foundation mengajak pihak sekolah ataupun siswa yang ingin mengadakan Parents Seminar di sekolahnya untuk langsung menghubungi jeannifer@suneducationgroup.com.

MYXJ_20160416111001_save

Booth SUN Foundation dan Tes Bakat Indonesia