Diterbitkan Tanggal : August 31, 2015
“Siapa yang senang belajar???” Hanya delapan siswa dari total 140 siswa kelas 10 yang angkat tangan ketika trainer AKLTG, Ricky Suroso bertanya pada saat Happy Teen Workshop di SMA Permai, Jakarta.
Hmm.. kenapa seperti itu ya? Rasanya tidak hanya siswa SMA Permai yang mengalami fenomena “tidak suka belajar” ini.
Menurut Ricky, siswa tidak terlalu suka belajar karena sistem belajar mengajar Indonesia tidak memaksimalkan kinerja otak kanan dan kiri. Kebanyakan belajar masih menggunakan otak kiri, sedangkan pusat kreatifitas berasal dari otak kanan. Jadi siswa menjadi cepat bosan dan tidak menyukai belajar.
Terlebih lagi, siswa mengetahui bahwa mereka merupakan individu yang cenderung menggunakan otak kanan. Mereka akan menggunakan kreativitas untuk memecahkan masalah akan tetapi proses belajar mengajar di sekolah masih tradisional dan kaku.
Rasa tidak suka belajar ini secara tidak disadari mempengaruhi siswa enggan melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Banyak siswa yang berasal dari keluarga pedagang/ pengusaha merasa pendidikan SMA sudah cukup karena pada akhirnya siswa akan meneruskan usaha keluarga. Hal ini juga menjadi perhatian khusus guru-guru SMA Permai. Tidak sedikit siswa yang memutuskan tidak melanjutkan kuliah karena langsung mengurusi usaha keluarga.
Sekitar 140 siswa kelas X SMA Permai fokus mendengarkan Ricky yang menyampaikan materi secara ringan dan menyenangkan
Memang betul bahwa gelar tidak selalu menjamin kesuksesan. Banyak orang-orang sukses di dunia yang tidak mengecap pendidikan formal yang tinggi karena keinginan sendiri atau desakan keadaan (ekonomi sulit atau dikeluarkan dari sekolah). Menanggapi hal ini, Ricky mengatakan bahwa setiap manusia jika memiliki kesempatan untuk bersekolah setinggi mungkin, wajib untuk melakukannya karena masa depan berada di tangan masing-masing individu.
“Jangan hanya berharap pada usaha yang dimiliki orang tua, karena orang tua kalian tidak selamanya bersama kalian,” saran Ricky kepada para siswa.
Selain itu, ilmu di bangku perkuliahan dapat sangat menunjang perkembangan usaha/ bisnis keluarga. Misalnya, agar usaha lebih maju dibutuhkan program komputer atau sistem pembukuan yang mutakhir yang dapat dipelajari di berbagai jurusan di universitas. Jangan lupa juga dengan hadirnya teman-teman kuliah yang dapat menjadi klien atau rekan bisnis di masa depan.
Melanjutkan pendidikan tinggi atau tidak memang pilihan masing-masing orang. Tapi, selama memiliki kesempatan dan kemampuan, kenapa tidak?